Mimpi & Keberanian


Untuk bisa mekakukan sesuatu yang besar dalam hidup ini kita memerlukan yang namanya mimpi, tanpa mimpi kita hanya akan stagnan pada hal-hal yang biasa-biasa aja dan rutin.

Dengan mimpi …. adrenalin akan terdorong menggapai puncak prestasi, sayangnya didalam masyarakat kebanyakan mimpi berhenti hanya sampai sekedar mimpi karena tidak diikuti oleh keberanian besar untuk mewujudkannya … tertinggallah kelompok masyarakat yang penuh mimpi namun tetap hidup biasa-biasa aja tanpa prestasi.

Keberanian yang sungguh kuat dengan upaya tak kenal takutlah ( takut akan rugi, takut akan capek, takut akan dibohongi, dan takut-takut yang lain ) yang mampu mewujukan mimpi-mimpi besar dan ini tidak dimiliki oleh banyak orang di dalam masyarakat kita……… tinggallah segelintir kecil orang berprestasi besar dalam masyarakat kita.

Kaya itu MULIA ?


Kaya itu mulia ? Sepintas pertanyaan di atas sangatlah sederhana, …. jawabannya belum tentu !!! … tergantung  kepada siapa pertanyaan itu di tuju ….

Rohaniawan : ” Bagi orang kaya untuk masuk surga itu ibarat onta lolos dari lobang jarum” nah lohhhh mustahilkan bisa lolos ?

Pengusaha : ” Dunia masa kini apa-apa perlu uang, mau berusaha, senang-senang, beribadah, sedekah, bahkan mati pun perlu uang !? lalu apa yang salah dengan kaya ?”

Para pemuka Agama : ” Kekayaan akan menghalangi seseorang untuk mencintai Tuhan dan sesamanya karena ia telah dibutakan oleh cintanya terhadap harta ….. sehingga ia akan melakukan segalanya untuk mempertahankan hartanya, jadi kalau engkau mau dimuliakan cintailah Tuhan bukan harta.”

Para Punk, Hippies dll : ” Nikmati aja hidup yang ada hari ini, besok …. itu urusan besok ! Masa depan …. emang gua pikirin ? Kekayaan …..  hahhhh ???

Menurut saya Pribadi : ” Kekayaan itu tidak bisa dan memang tidak akan pernah bisa memuliakan pemiliknya, karena pada dasarnya kekayan itu membutakan, ia cendrung mendisorientasikan tujuan orang menjalani hidup oleh karena itulah dewasa ini kita melihat begitu banyak orang kaya yang hidupnya berantakan, hanya sedikit diantaranya yang berhasil dan ada segelintir yang di berkati ….. !!! nah ini dia ada segelintir orang yang di berkati, mereka inilah yang mampu menggunakan kekayaan untuk menyenangkan hati Tuhan dengan cara membantu sesamanya yang tak mampu tanpa perduli siapa dia, karena baginya sesamanya adalah sesama manusia bukan sesama yang lain-lain.”

“Jadi cara kita menggunakan kekayaanlah yang dapat memuliakan kita bukan kekayaan itu sendiri”

Pendapat Kamu : ” ………………………………………………….

Haluoleo – Kendari


Sepintas melihat foto diatas  tidak  ada yang aneh, hanya sebuah air port. Namun kalau kita perhatikan lebih teliti ada sesuatu yang menarik disana …..yaitu nama air portnya sendiri ” Haluoleo – Kendari ”

Kendari ……………. tentu sangat jelas adalah kota Kendari di Sulawesi Tenggara.

Haluoleo ………………. apa itu ?

Halu = Delapan

Oleo = Mata hari

Haluoleo berarti delapan matahari ? ternyata juga bukan

Haluoleo justru berarti delapan bulan, lalu kenapa kata delapan bulan dijadikan nama airport ? Konon menurut masyarakat setempat pada jaman dahulu kala salah satu raja disana yang terkenal sangat bijak justru di kandung selama delapan bulan sebelum di lahirkan dan menjadi raja bijak dikemudian hari.

Informasi diatas bukan berasal dari study literatur, melainkan cerita lisan masyarakat setempat.

Melihat kini bukan sebagai kini, melainkan masa silam yang cacat ?


Hari-hari belakangan ini ….. mungkin setiap hari bahkan …. kita bisa melihat dan mendengar di media massa baik konvensional maupun elektronik, betapa kita ini kehilangan sosok pemimpin, kehilangan rasa bangga sebagai sebuah bangsa, kehilangan rasa cinta terhadap budaya, kehilangan gengsi karena minimnya prestasi, dan lain-lain kehilangan entah apa lagi.

Kita menjadi sering bernostalgia betapa dulu kita punya Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir …. betapa kita bangga menjadi bangsa yang dihormati dunia sebagai penggagas gerakan non blok Asia Afrika ….betapa banyak adat istiadat daerah memperkaya khasanah budaya kita …. bulu tangkis kita berjaya meninggikan gengsi kita setinggi langit.

lalu hari ini …. betulkah hari ini kita boleh melihat bahwa kini bukan sebagai kini, melainkan masa silam yang cacat ? Sehingga membuat kita tidak berdaya, tidak berbuat apa-apa, betulkah demikian ?

Ctt : Judul tulisan ini dikutip dari "Catatan Pinggir Tempo" oleh Goenawan Mohamad

Hari-hari yang melelahkan


Liburan …. adalah hari-hari yang menyenangkan bagi semua orang, namun bagi sebagian orang menjelang hari liburan adalah merupakan hari-hari yang sangat melelahkan terutama menjelang liburan hari raya idul fitri kali ini, bagi saya seperti hari yang penuh dengan persoalan yang tiada habisnya … satu selesai berganti yang lain tiada babis-habisnya, semuanya urgen untuk diselesaikan, semuanya dihantui tenggat waktu tanpa toleransi.

Uhhhhh ……………………. sesak rasanya dada ini ………………………… puji Tuhan hari-hari ini terasa lebih cerah dan terang.

Terimakasih Tuhan …..

Hari-hari yang melelahkan


Liburan …. adalah hari-hari yang menyenangkan bagi semua orang, namun bagi sebagian orang menjelang hari liburan adalah merupakan hari-hari yang sangat melelahkan terutama menjelang liburan hari raya idul fitri kali ini, bagi saya seperti hari yang penuh dengan persoalan yang tiada habisnya … satu selesai berganti yang lain tiada babis-habisnya, semuanya urgen untuk diselesaikan, semuanya dihantui tenggat waktu tanpa toleransi.

Uhhhhh ……………………. sesak rasanya dada ini ………………………… puji Tuhan hari-hari ini terasa lebih cerah dan terang.

Terimakasih Tuhan …..

Kemiskinankah sumber bobroknya akhlak bangsa ini ?


Memperhatikan Debat Capres dan Cawapres belakangan hari ini sepertinya semua orang setuju bahwa sumber penyebab hancurnya/bobroknya akhlak bangsa ini adalah Kemiskinan …….  betulkah pendapat seperti itu ?

Coba kita tengok jauh kebelakang sejarah bangsa ini, bahkan sebelum kita mengenyam kemerdekaan, perhatikan benar-benar ….. rasa-rasanya kita jauh lebih miskin pada saat itu tapi akhlak kita baik-baik aja…… !!!

Menurut saya, bangsa ini membutuhkan keadilan dan rasa keadilan ….. Bagaimana menurut anda ???

Senang melihat orang senang


Dewasa ini masyarakat kita cendrung punya kebiasaan ” Senang melihat orang susah ” pada hal kebiasaan ” Senang melihat orang senang ” jauh lebih bermanfaat, antara lain :

  • Dari segi kesehatan ….  manusia akan memiliki kesehatan yang baik bila ia menjalani hidupnya dengan ringan dan penuh suka cita. Bayangkan anugrah yang bisa kita terima tiap kali kita merasa senang saat melihat orang lain senang …. Berapa banyak kesenangan yang bisa kita dapat tiap harinya ? Berapa sehat kita jadinya ?
  • Dari segi kesempatan …. karena kita senang melihat orang senang,maka kehadiran kita di tengah-tengah lingkungan orang senang dengan mudah dapat diterima. Realitanya kesempatan itu berada dilingkungan orang-orang senang (sukses), jadi peluang kita menjadi lebih besar kan ???
  • Ketika kita sedang susah …. tentu saja orang-orang senanglah yang bisa memberikan saran yang lebih positif, syukur-syukur bisa memberikan bantuan secara langsung ……  ha ha ha, bukan tidak mungkin !!!